Kemiskinan
Apa itu Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,
pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll. Kemiskinan dipahami dalam
berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi,
yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan
sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
ekonomi.Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran
yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar
profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja
melarang.
Jenis -
Jenis Kemiskinan
Ukuran kemiskinan
menurut Nurkse,1953 dalam Mudrajad Kuncoro, (1997) secara sederhana dan yang
umum digunakan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Kemiskinan Absolut
Seseorang termasuk
golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis
kemiskinan dan tidak cukup untuk menentukan kebutuhan dasar hidupnya. Konsep
ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahan untuk
menjamin kelangsungan hidup.
Kesulitan utama dalam
konsep kemiskinan absolut adalah menentukan komposisi dan tingkat kebutuhan
minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat kebiasaan
saja, tetapi juga iklim, tingkat kemajuan suatu negara, dan faktor-faktor
ekonomi lainnya. Walaupun demikian, untuk dapat hidup layak, seseorang
membutuhkan barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
sosialnya.
2.
Kemiskinan Relatif
Seseorang termasuk
golongan miskin relatif apabila telah dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya,
tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat
sekitarnya. Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan
bila tingkat hidup masyarakat berubah sehingga konsep kemiskinan ini bersifat
dinamis atau akan selalu ada.
Oleh karena itu,
kemiskinan dapat dari aspek ketimpangan sosial yang berarti semakin besar
ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka
akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dapat dikategorikan selalu
miskin.
3.
Kemiskinan Kultural
Seseorang termasuk golongan
miskin kultural apabila sikap orang atau sekelompok masyarakat tersebut tidak
mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak
lain yang membantunya atau dengan kata lain seseorang tersebut miskin karena
sikapnya sendiri yaitu pemalas dan tidak mau memperbaiki kondisinya
Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
|
||
|
||
|
||
|
||
|
No comments:
Post a Comment